blog 1D3 MI6

  • Arif Tristaria
  • dodo budiono
  • kurnia beta
  • supiantoro
  • href=http://oktaviami6.blogspot.com>dian oktavia href=http://erwinyahocoid.blogspot.com>erwin shaputra href=http://cahaya-cahayablog.blogspot.com>nur khayatun href=http://hafizunfuad.blogspot.com>hafizun href=http://soundsquad.blogspot.com>agus trianto href=http://destadante.blogspot.com>tri destianto href=http://afri-afrianshah.blogspot.com>tri afrianshahhref=http://tabrani 13.blogspot.com>tri tabranifadil-fadil//.blogspot.com>fadil>pratama.rudi//.blogspot.com>rudi pratama>>yodiken//.blogspot.com>yodhi>rickiyandi//.blogspot.com>riki andi>joesi blog//.blogspot.com>joanda>coret yudha//.blogspot.com>isoni yuda rofa

    Selasa, 14 Desember 2010

    Jelang Filipina v Indonesia: Statistik unggulkan Merah Putih

    Timnas indonesia
    Mampuhkah Indonesia lewati Filipina di semifinal AFF Cup 2010? (Reuters)
    Timnas Indonesia punya sejarah yang superior atas Filipina di lapangan sepakbola. Dari sekian banyak kemenangan yang pernah didapat, tiga kali pasukan “Merah Putih” pesta gol besar-besaran. Indonesia akan menghadapi Filipina dalam dua laga semifinal Piala AFF di Gelora Bung Karno, Jakarta. Semifinal pertama akan digelar Kamis (16/12/2010), dan semifinal kedua dihelat tiga hari berselang.
    Menurut catatan Football Database, pertandingan Kamis lusa adalah yang ke-20 antara Indonesia dan Filipina. Dalam 19 partai sebelumnya, tim “Garuda” tercatat menang 17 kali, Filipina menang sekali, dan sisanya berakhir imbang. Indonesia juga tercatat mampu melesakkan 83 gol, sementara Filipina hanya bisa memasukkan 11 gol.
    Kemenangan pertama dan terakhir Filipina terjadi pada 19 Mei 1934 di ajang Far Eastern Games. Saat itu Indonesia yang masih memakai nama Hindia-Belanda kalah 2-3 dari Filipina.
    Setelah era kemerdekaan, Filipina tak pernah lagi bisa mengalahkan Indonesia. Prestasi terbaik mereka adalah menahan imbang 1-1 di ajang SEA Games 1977 di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur, Malaysia.
    Selebihnya, Filipina lebih sering menjadi lumbung gol kala bertemu Indonesia. Skor terbesar terjadi pada tahun 1972 dan tahun 2002.
    Pada 25 September 1972, Indonesia bertemu Filipina di babak penyisihan Korea Cup di Korea Selatan. Indonesia menang telak 12-0. Dalam turnamen tersebut, Indonesia lolos ke final sebelum akhirnya kalah 1-3 dari Burma.
    Kemenangan besar kembali didapat Indonesia 30 tahun kemudian. Di ajang Piala Tiger 2002 di Jakarta, anak buah Ivan Kolev menghancurkan Ian Araneta cs dengan skor 13-1. Dalam pertandingan tersebut, Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief sama-sama melesakkan empat gol.
    Skor besar lainnya terjadi di ajang Piala Merdeka di Malaysia tahun 1962. Indonesia yang saat itu dilatih Antun Pogacnik sukses mempermalukan Filipina sembilan gol tanpa balas (9-0) di babak penyisihan grup A. Tim ‘Merah Putih’ akhirnya keluar sebagai juara usai mengatasi Pakistan 2-1 di partai final.
    Menarik disimak bagaimana hasil pertemuan ke-20 antara Indonesia dan Filipina. Apakah Firman Utina dkk bisa meneruskan kedigdayaan Indonesia, atau Phil Younghusband cs justru bisa merebut kemenangan perdana dalam 76tahun.
    Sejarah pertemuan:
    Tanggal, kompetisi, Skor (INA-PHI)
    19 Mei 1934,Far Eastern Games, 2-3
    28 Mei 1958, Asian Games, 5-2
    29 Agustus 1962, Asian Games, 6-0
    12 September 1962, Piala Merdeka, 9-0
    7 Agustus 1967, Kualifikasi Piala Asia, 6-0
    8 Agustus 1971, Persahabatan, 3-1
    1 Agustus 1972, Persahabatan, 3-0
    25 September 1972, Korea Cup, 12-0
    23 November 1977, SEA Games, 1-1
    11 Desember 1981, SEA Games, 2-0
    12 Agustus 1984, Kualifikasi Piala Asia, 1-0
    22 Juli 1987, Persahabatan, 2-0
    23 Agustus 1989, SEA Games, 5-1
    30 November 1991, SEA Games, 2-1
    15 Juni 1993, SEA Games, 3-1
    12 Oktober 1997, SEA Games, 2-0
    27 Agustus 1998, Piala Tiger, 3-0
    6 November 2000, Piala Tiger, 3-0
    23 Desember 2002, Piala Tiger, 13-1
    via Detiksport

    Galliani ingatkan Milan kompetisi masih panjang Written on December 14, 2010 by godofbola in Italia, Lain

    AC milan
    Milan juara musim dingin Serie A 2010/11 (Reuters)
    Kemenangan atas Bologna jadi kado Natal istimewa untuk AC Milan. Tak mau Milan tenggelam dalam euforia, Wakil Presiden Adriano Galliani pun memberikan peringatan. Milan menuai kemenangan 3-0 atas Bologna di lanjutan laga Seri A akhir pekan lalu. Hasil itu menjamin Rossoneri memuncaki klasemen saat Natal mendatang.
    Hasil itu tentu jadi suntikan kepercayaan diri nan istimewa untuk Milan yang sedang berusaha kembali menggondol Scudetto, yang kali terakhir mereka raih pada 2003-2004 silam. Namun, Milan diingatkan agar jangan lantas kepedean.
    “Berada di pucuk klasemen saat Natal memang penting, tapi musim masih panjang sehingga kami tidak boleh terlalu senang karena masih banyak yang harus dilakukan,” tegas Galliani di AFP.
    Seiring dengan peringatan tersebut, Galliani juga meminta Milan tetap mewaspadai para rivalnya karena panjangnya musim masih membuat apapun mungkin terjadi.
    “Sampai sekarang kami sudah bermain dengan amat baik dan para pemain yang direkrut pada musim panas telah membuktikan diri kalau mereka adalah pilihan yang bagus.”
    “Akan tetapi kami bahkan belum separuh jalan, masih ada tiga tim lain yang hanya tertinggal enam poin dari kami yang bisa kembali bangkit, (selain itu) juga masih ada Roma, Palermo atau Inter Milan,” papar Galliani.
    via Detiksport

    Kebanyakan masalah internal, City sulit juara’ Written on December 14, 2010 by godofbola in Inggris

    Manchester City
    Berlimpah dana dan bintang, City juga berlimpah ego dan masalah internal (AP)
    Mantan bomber Manchester United, Andy Cole berpendapat, Manchester City akan kesulitan menjadi juara Premier League, meski peluangnya besar. Pasalnya, terlalu banyak masalah internal yang bisa mengganggu usaha mereka. Sang kapten, Carlos Tevez, sudah menyatakan tak betah tinggal di Manchester. Bahkan, dia sudah melayangkan surat permohonan agar dijual. Dia juga dikabarkan pernah cekcok dengan pelatih Roberto Mancini.
    Sementara Mario Balotelli masih sering membuat masalah. Dia sempat marah-marah karena diganti saat City melawan West Ham.
    “Terlalu banyak masalah di Manchester City. Siapa pun yang mengerti sepak bola bisa mengetahui masalah itu. Pemain tak boleh cekcok dengan manajer. Setiap minggu, ada saja pemain City yang mengatakan ia tak bahagia. Anda tak bisa menjalankan kapal dalam kondisi seperti itu. Hal itu tak terjadi di Mmanchester United, Arsenal, atau Chelsea,” jelas Andy Cole yang pernah menjadi pemain MU maupun City, kepada Mirror.
    “Terlalu banyak isu tentang City. Dalam kondisi ini, tim mana pun akan kesulitan juara. Jika Anda memiliki terlalu banyak bintang yang tak bermain, ini akan menyebabkan masalah. Anda harus mengatasi hal ini,” tambahnya.
    via Kompas

    Pentingkan City, Fans persilakan Tevez pergi Written on December 14, 2010 by godofbola in Inggris, Lain Carlos Tevez - Mancini

    Chelsea dalam tren menurun beberapa laga terakhir (Reuters)
    Walau performa Chelsea menurun, Frank Lampard masih tetap percaya diri. The Blues dinilainya tetap mampu mempertahankan gelar jika bisa tampil seperti ketika melawan Tottenham Hotspur. Chelsea kembali gagal meraup kemenangan setelah bermain seri 1-1 kontra Spurs, Minggu (12/12/2010) dinihari WIB. Hasil tersebut merupakan imbang ketiga yang didapatnya secara beruntun atau tanpa kemenangan dalam lima partai Premier League terakhirnya.
    Di partai tersebut, Lampard menjalani comeback setelah absen selama tiga setengah bulan pasca menjalani operasi hernia. Ia menilai skuadnya sudah tampil jauh lebih baik dari sebelumnya sehingga ia yakin gelar yang diraih belum melayang.
    “Jika kami bermain dengan semangat yang sudah kami tunjukkan, saya tak ragu kami akan kembali memenangi liga karena kami punya kualitas di tim kami,” yakin Lampard seperti dikutip The Sun.
    “Badai cedera cukup menyulitkan kami, sejumlah momen juga menyulitkan kami. Tapi dengan semangat dan kemampuan kami, jika kami bermain demikian saya yakin sekali kami bisa melakukannya (mempertahankan gelar),” pungkasnya.
    Lampard selama ini diketahui sebagai eksekutor penalti Chelsea. Namun di laga itu, Didier Drogba mengambil alih tugasnya, namun eksekusinya gagal berbuah gol yang memupuskan harapan ‘Si Biru’ untuk meraih tiga angka.
    “Salah jika saya datang dan mencoba mengampil kemenangan pribadi dengan mencetak gol kemenangan di waktu comeback saya. Dia sudah fit dan bermain dan mencetak gol,”sambung Lampard.
    “Dengar, saya mudah mengatakan saya akan bisa melakukan penalti itu tapi itu bukan yang menjadi kasusnya –kami semua bisa saja gagal melakukannya– dan Didier tetap patut diberi kredit,” tandas dia.
    via Detiksport

    Sundulan Ji-Sung antar MU ke puncak

    Sundulan Ji-Sung antar MU ke puncak

    ‘Chelsea bisa pertahankan gelar’ Written on December 14, 2010 by godofbola in Inggris

    Chelsea
    Chelsea dalam tren menurun beberapa laga terakhir (Reuters)
    Walau performa Chelsea menurun, Frank Lampard masih tetap percaya diri. The Blues dinilainya tetap mampu mempertahankan gelar jika bisa tampil seperti ketika melawan Tottenham Hotspur. Chelsea kembali gagal meraup kemenangan setelah bermain seri 1-1 kontra Spurs, Minggu (12/12/2010) dinihari WIB. Hasil tersebut merupakan imbang ketiga yang didapatnya secara beruntun atau tanpa kemenangan dalam lima partai Premier League terakhirnya.
    Di partai tersebut, Lampard menjalani comeback setelah absen selama tiga setengah bulan pasca menjalani operasi hernia. Ia menilai skuadnya sudah tampil jauh lebih baik dari sebelumnya sehingga ia yakin gelar yang diraih belum melayang.
    “Jika kami bermain dengan semangat yang sudah kami tunjukkan, saya tak ragu kami akan kembali memenangi liga karena kami punya kualitas di tim kami,” yakin Lampard seperti dikutip The Sun.
    “Badai cedera cukup menyulitkan kami, sejumlah momen juga menyulitkan kami. Tapi dengan semangat dan kemampuan kami, jika kami bermain demikian saya yakin sekali kami bisa melakukannya (mempertahankan gelar),” pungkasnya.
    Lampard selama ini diketahui sebagai eksekutor penalti Chelsea. Namun di laga itu, Didier Drogba mengambil alih tugasnya, namun eksekusinya gagal berbuah gol yang memupuskan harapan ‘Si Biru’ untuk meraih tiga angka.
    “Salah jika saya datang dan mencoba mengampil kemenangan pribadi dengan mencetak gol kemenangan di waktu comeback saya. Dia sudah fit dan bermain dan mencetak gol,”sambung Lampard.
    “Dengar, saya mudah mengatakan saya akan bisa melakukan penalti itu tapi itu bukan yang menjadi kasusnya –kami semua bisa saja gagal melakukannya– dan Didier tetap patut diberi kredit,” tandas dia.
    via Detiksport

    Jelang Filipina v Indonesia: Statistik unggulkan Merah Putih

    Timnas indonesia
    Mampuhkah Indonesia lewati Filipina di semifinal AFF Cup 2010? (Reuters)
    Timnas Indonesia punya sejarah yang superior atas Filipina di lapangan sepakbola. Dari sekian banyak kemenangan yang pernah didapat, tiga kali pasukan “Merah Putih” pesta gol besar-besaran. Indonesia akan menghadapi Filipina dalam dua laga semifinal Piala AFF di Gelora Bung Karno, Jakarta. Semifinal pertama akan digelar Kamis (16/12/2010), dan semifinal kedua dihelat tiga hari berselang.
    Menurut catatan Football Database, pertandingan Kamis lusa adalah yang ke-20 antara Indonesia dan Filipina. Dalam 19 partai sebelumnya, tim “Garuda” tercatat menang 17 kali, Filipina menang sekali, dan sisanya berakhir imbang. Indonesia juga tercatat mampu melesakkan 83 gol, sementara Filipina hanya bisa memasukkan 11 gol.
    Kemenangan pertama dan terakhir Filipina terjadi pada 19 Mei 1934 di ajang Far Eastern Games. Saat itu Indonesia yang masih memakai nama Hindia-Belanda kalah 2-3 dari Filipina.
    Setelah era kemerdekaan, Filipina tak pernah lagi bisa mengalahkan Indonesia. Prestasi terbaik mereka adalah menahan imbang 1-1 di ajang SEA Games 1977 di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur, Malaysia.
    Selebihnya, Filipina lebih sering menjadi lumbung gol kala bertemu Indonesia. Skor terbesar terjadi pada tahun 1972 dan tahun 2002.
    Pada 25 September 1972, Indonesia bertemu Filipina di babak penyisihan Korea Cup di Korea Selatan. Indonesia menang telak 12-0. Dalam turnamen tersebut, Indonesia lolos ke final sebelum akhirnya kalah 1-3 dari Burma.
    Kemenangan besar kembali didapat Indonesia 30 tahun kemudian. Di ajang Piala Tiger 2002 di Jakarta, anak buah Ivan Kolev menghancurkan Ian Araneta cs dengan skor 13-1. Dalam pertandingan tersebut, Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief sama-sama melesakkan empat gol.
    Skor besar lainnya terjadi di ajang Piala Merdeka di Malaysia tahun 1962. Indonesia yang saat itu dilatih Antun Pogacnik sukses mempermalukan Filipina sembilan gol tanpa balas (9-0) di babak penyisihan grup A. Tim ‘Merah Putih’ akhirnya keluar sebagai juara usai mengatasi Pakistan 2-1 di partai final.
    Menarik disimak bagaimana hasil pertemuan ke-20 antara Indonesia dan Filipina. Apakah Firman Utina dkk bisa meneruskan kedigdayaan Indonesia, atau Phil Younghusband cs justru bisa merebut kemenangan perdana dalam 76tahun.