pratama
blog 1D3 MI6
Selasa, 14 Desember 2010
Jelang Filipina v Indonesia: Statistik unggulkan Merah Putih
Menurut catatan Football Database, pertandingan Kamis lusa adalah yang ke-20 antara Indonesia dan Filipina. Dalam 19 partai sebelumnya, tim “Garuda” tercatat menang 17 kali, Filipina menang sekali, dan sisanya berakhir imbang. Indonesia juga tercatat mampu melesakkan 83 gol, sementara Filipina hanya bisa memasukkan 11 gol.
Kemenangan pertama dan terakhir Filipina terjadi pada 19 Mei 1934 di ajang Far Eastern Games. Saat itu Indonesia yang masih memakai nama Hindia-Belanda kalah 2-3 dari Filipina.
Setelah era kemerdekaan, Filipina tak pernah lagi bisa mengalahkan Indonesia. Prestasi terbaik mereka adalah menahan imbang 1-1 di ajang SEA Games 1977 di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur, Malaysia.
Selebihnya, Filipina lebih sering menjadi lumbung gol kala bertemu Indonesia. Skor terbesar terjadi pada tahun 1972 dan tahun 2002.
Pada 25 September 1972, Indonesia bertemu Filipina di babak penyisihan Korea Cup di Korea Selatan. Indonesia menang telak 12-0. Dalam turnamen tersebut, Indonesia lolos ke final sebelum akhirnya kalah 1-3 dari Burma.
Kemenangan besar kembali didapat Indonesia 30 tahun kemudian. Di ajang Piala Tiger 2002 di Jakarta, anak buah Ivan Kolev menghancurkan Ian Araneta cs dengan skor 13-1. Dalam pertandingan tersebut, Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief sama-sama melesakkan empat gol.
Skor besar lainnya terjadi di ajang Piala Merdeka di Malaysia tahun 1962. Indonesia yang saat itu dilatih Antun Pogacnik sukses mempermalukan Filipina sembilan gol tanpa balas (9-0) di babak penyisihan grup A. Tim ‘Merah Putih’ akhirnya keluar sebagai juara usai mengatasi Pakistan 2-1 di partai final.
Menarik disimak bagaimana hasil pertemuan ke-20 antara Indonesia dan Filipina. Apakah Firman Utina dkk bisa meneruskan kedigdayaan Indonesia, atau Phil Younghusband cs justru bisa merebut kemenangan perdana dalam 76tahun.
Sejarah pertemuan:
Tanggal, kompetisi, Skor (INA-PHI)
19 Mei 1934,Far Eastern Games, 2-3
28 Mei 1958, Asian Games, 5-2
29 Agustus 1962, Asian Games, 6-0
12 September 1962, Piala Merdeka, 9-0
7 Agustus 1967, Kualifikasi Piala Asia, 6-0
8 Agustus 1971, Persahabatan, 3-1
1 Agustus 1972, Persahabatan, 3-0
25 September 1972, Korea Cup, 12-0
23 November 1977, SEA Games, 1-1
11 Desember 1981, SEA Games, 2-0
12 Agustus 1984, Kualifikasi Piala Asia, 1-0
22 Juli 1987, Persahabatan, 2-0
23 Agustus 1989, SEA Games, 5-1
30 November 1991, SEA Games, 2-1
15 Juni 1993, SEA Games, 3-1
12 Oktober 1997, SEA Games, 2-0
27 Agustus 1998, Piala Tiger, 3-0
6 November 2000, Piala Tiger, 3-0
23 Desember 2002, Piala Tiger, 13-1
via Detiksport
Galliani ingatkan Milan kompetisi masih panjang Written on December 14, 2010 by godofbola in Italia, Lain
Hasil itu tentu jadi suntikan kepercayaan diri nan istimewa untuk Milan yang sedang berusaha kembali menggondol Scudetto, yang kali terakhir mereka raih pada 2003-2004 silam. Namun, Milan diingatkan agar jangan lantas kepedean.
“Berada di pucuk klasemen saat Natal memang penting, tapi musim masih panjang sehingga kami tidak boleh terlalu senang karena masih banyak yang harus dilakukan,” tegas Galliani di AFP.
Seiring dengan peringatan tersebut, Galliani juga meminta Milan tetap mewaspadai para rivalnya karena panjangnya musim masih membuat apapun mungkin terjadi.
“Sampai sekarang kami sudah bermain dengan amat baik dan para pemain yang direkrut pada musim panas telah membuktikan diri kalau mereka adalah pilihan yang bagus.”
“Akan tetapi kami bahkan belum separuh jalan, masih ada tiga tim lain yang hanya tertinggal enam poin dari kami yang bisa kembali bangkit, (selain itu) juga masih ada Roma, Palermo atau Inter Milan,” papar Galliani.
via Detiksport
Kebanyakan masalah internal, City sulit juara’ Written on December 14, 2010 by godofbola in Inggris
Sementara Mario Balotelli masih sering membuat masalah. Dia sempat marah-marah karena diganti saat City melawan West Ham.
“Terlalu banyak masalah di Manchester City. Siapa pun yang mengerti sepak bola bisa mengetahui masalah itu. Pemain tak boleh cekcok dengan manajer. Setiap minggu, ada saja pemain City yang mengatakan ia tak bahagia. Anda tak bisa menjalankan kapal dalam kondisi seperti itu. Hal itu tak terjadi di Mmanchester United, Arsenal, atau Chelsea,” jelas Andy Cole yang pernah menjadi pemain MU maupun City, kepada Mirror.
“Terlalu banyak isu tentang City. Dalam kondisi ini, tim mana pun akan kesulitan juara. Jika Anda memiliki terlalu banyak bintang yang tak bermain, ini akan menyebabkan masalah. Anda harus mengatasi hal ini,” tambahnya.
via Kompas
Pentingkan City, Fans persilakan Tevez pergi Written on December 14, 2010 by godofbola in Inggris, Lain Carlos Tevez - Mancini
Di partai tersebut, Lampard menjalani comeback setelah absen selama tiga setengah bulan pasca menjalani operasi hernia. Ia menilai skuadnya sudah tampil jauh lebih baik dari sebelumnya sehingga ia yakin gelar yang diraih belum melayang.
“Jika kami bermain dengan semangat yang sudah kami tunjukkan, saya tak ragu kami akan kembali memenangi liga karena kami punya kualitas di tim kami,” yakin Lampard seperti dikutip The Sun.
“Badai cedera cukup menyulitkan kami, sejumlah momen juga menyulitkan kami. Tapi dengan semangat dan kemampuan kami, jika kami bermain demikian saya yakin sekali kami bisa melakukannya (mempertahankan gelar),” pungkasnya.
Lampard selama ini diketahui sebagai eksekutor penalti Chelsea. Namun di laga itu, Didier Drogba mengambil alih tugasnya, namun eksekusinya gagal berbuah gol yang memupuskan harapan ‘Si Biru’ untuk meraih tiga angka.
“Salah jika saya datang dan mencoba mengampil kemenangan pribadi dengan mencetak gol kemenangan di waktu comeback saya. Dia sudah fit dan bermain dan mencetak gol,”sambung Lampard.
“Dengar, saya mudah mengatakan saya akan bisa melakukan penalti itu tapi itu bukan yang menjadi kasusnya –kami semua bisa saja gagal melakukannya– dan Didier tetap patut diberi kredit,” tandas dia.
via Detiksport
‘Chelsea bisa pertahankan gelar’ Written on December 14, 2010 by godofbola in Inggris
Di partai tersebut, Lampard menjalani comeback setelah absen selama tiga setengah bulan pasca menjalani operasi hernia. Ia menilai skuadnya sudah tampil jauh lebih baik dari sebelumnya sehingga ia yakin gelar yang diraih belum melayang.
“Jika kami bermain dengan semangat yang sudah kami tunjukkan, saya tak ragu kami akan kembali memenangi liga karena kami punya kualitas di tim kami,” yakin Lampard seperti dikutip The Sun.
“Badai cedera cukup menyulitkan kami, sejumlah momen juga menyulitkan kami. Tapi dengan semangat dan kemampuan kami, jika kami bermain demikian saya yakin sekali kami bisa melakukannya (mempertahankan gelar),” pungkasnya.
Lampard selama ini diketahui sebagai eksekutor penalti Chelsea. Namun di laga itu, Didier Drogba mengambil alih tugasnya, namun eksekusinya gagal berbuah gol yang memupuskan harapan ‘Si Biru’ untuk meraih tiga angka.
“Salah jika saya datang dan mencoba mengampil kemenangan pribadi dengan mencetak gol kemenangan di waktu comeback saya. Dia sudah fit dan bermain dan mencetak gol,”sambung Lampard.
“Dengar, saya mudah mengatakan saya akan bisa melakukan penalti itu tapi itu bukan yang menjadi kasusnya –kami semua bisa saja gagal melakukannya– dan Didier tetap patut diberi kredit,” tandas dia.
via Detiksport
Jelang Filipina v Indonesia: Statistik unggulkan Merah Putih
Menurut catatan Football Database, pertandingan Kamis lusa adalah yang ke-20 antara Indonesia dan Filipina. Dalam 19 partai sebelumnya, tim “Garuda” tercatat menang 17 kali, Filipina menang sekali, dan sisanya berakhir imbang. Indonesia juga tercatat mampu melesakkan 83 gol, sementara Filipina hanya bisa memasukkan 11 gol.
Kemenangan pertama dan terakhir Filipina terjadi pada 19 Mei 1934 di ajang Far Eastern Games. Saat itu Indonesia yang masih memakai nama Hindia-Belanda kalah 2-3 dari Filipina.
Setelah era kemerdekaan, Filipina tak pernah lagi bisa mengalahkan Indonesia. Prestasi terbaik mereka adalah menahan imbang 1-1 di ajang SEA Games 1977 di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur, Malaysia.
Selebihnya, Filipina lebih sering menjadi lumbung gol kala bertemu Indonesia. Skor terbesar terjadi pada tahun 1972 dan tahun 2002.
Pada 25 September 1972, Indonesia bertemu Filipina di babak penyisihan Korea Cup di Korea Selatan. Indonesia menang telak 12-0. Dalam turnamen tersebut, Indonesia lolos ke final sebelum akhirnya kalah 1-3 dari Burma.
Kemenangan besar kembali didapat Indonesia 30 tahun kemudian. Di ajang Piala Tiger 2002 di Jakarta, anak buah Ivan Kolev menghancurkan Ian Araneta cs dengan skor 13-1. Dalam pertandingan tersebut, Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief sama-sama melesakkan empat gol.
Skor besar lainnya terjadi di ajang Piala Merdeka di Malaysia tahun 1962. Indonesia yang saat itu dilatih Antun Pogacnik sukses mempermalukan Filipina sembilan gol tanpa balas (9-0) di babak penyisihan grup A. Tim ‘Merah Putih’ akhirnya keluar sebagai juara usai mengatasi Pakistan 2-1 di partai final.
Menarik disimak bagaimana hasil pertemuan ke-20 antara Indonesia dan Filipina. Apakah Firman Utina dkk bisa meneruskan kedigdayaan Indonesia, atau Phil Younghusband cs justru bisa merebut kemenangan perdana dalam 76tahun.
Langganan:
Postingan (Atom)